Kapal Wisata Susur Sungai Mentaya milik Pemkab Kotim tenggelam di Dermaga Habaring Hurung, Sampit.
Penamedia News – Sampit, 23 Januari 2025. Tenggelamnya Kapal Wisata Susur Sungai Mentaya milik Pemkab Kotim di Dermaga Habaring Hurung, Sampit, pada Selasa (21/1) dini hari, dipandang sebagai bentuk kelalaian dalam pemeliharaan aset daerah. Kapal tersebut seharusnya tidak tenggelam, mengingat masalah kebocoran yang sudah terjadi sejak lama.
"Peristiwa tenggelamnya Kapal Wisata Susur Sungai yang dikelola Dinas Pariwisata sangat disayangkan. Ini menjadi preseden buruk dalam pengelolaan aset pariwisata daerah," ungkap Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, Selasa (21/1).
Menurut Riskon, kejadian ini mencerminkan kurangnya efektivitas dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan aset pariwisata milik daerah. "Padahal, kami tahu setiap tahun ada anggaran pemeliharaan untuk aset tersebut. Kapal wisata ini letaknya cukup dekat dengan perkotaan, namun pengelolaannya tampak kurang maksimal," tambahnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim, Bima Ekawardhana, menjelaskan bahwa kapal yang sudah berusia hampir 20 tahun itu sering mengalami kebocoran. Meskipun dilakukan penambalan dan pemompaan air secara rutin, kebocoran tetap berlanjut hingga akhirnya kapal tenggelam.
Kapal wisata tersebut sebelumnya digunakan sebagai sarana wisata susur sungai bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan Sungai Mentaya, dan menjadi salah satu ikon wisata lokal yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Editor RBZ