SPBU KM 8 TJILIK KRIWUT KERAP KALI TERJADI PERSETERUAN ANTARA SOPIR VS PUNGLI

20/03/2024

SPBU KM 8 TJILIK KRIWUT KERAP KALI TERJADI PERKELAHIAN ANTARA SOPIR VS PUNGLI SPBU

penamedia.news-SAMPIT,Rabu 20 Maret 2024

Sampit-SPBU Km 8 Tjilik Riwut kerap kali terjadi keributan antara supor pelangsir BBM solar dan para parkir,yang memungut bayaran terhadap sopir pengisi BBM Solar (pungli)Sampit Kotawaringin Timur (Kotim)Rabu 20 Maret 2024.

Keributan itu sering kali terjadi lantaran salah satu sopir (RZ) yang hendak mengisi Truk angkutan milik nya dengan BBM solar bersubsidi,di cegat oleh salah satu oknum Securiti SPBU dan penjaga parkir yang di duga pemungutan liar(pungli) padahal sudah sampai nmor antrian milik (RZ),padahal ujar nya sudah sampai giliran diri nya untuk mengisi BBM solar bersubsidi,namun diri nya hendak maju mengisi di jegat oleh 2 orang oknum pungli yang ingin meminta biaya parkir nya,(RZ) pun bingung kenapa hanya diri nya saja yang di cegat sementara truk lain di lewat kan saja untuk mengisi BBM solar Bersubsidi.

Dua orang yang mencegat diri nya itu salah satu nya adalah scurity SPBU tersebut dan satu nya penjaga parkir di SPBU itu yang di duga adalah oknum pungli pungli SPB yang tidak memiliki izin dari Pamerintah kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Sementara truk yang telah membayar retribusi parkir kepada Securiti dan Parkir Itu di lewat kan saja dan di suruh masuk untuk mengisi BBM solar bersubsidi.

Setelah di konpirmasi awak penamedia,news terhadap (RZ) iya pun menjelas kan bahwa oknum Securiti dan penjaga parkir tersebut telah ber ulang kali mencegah diri nya masuk untuk mengisi BBM solar bersubsidi tepat nya di SPBU km 8 Tjilik Riwut Sampit Palangkaraya,sementara truk lain yang sudah membayar retribusi di izin kan masuk,semntara yang tidak bayar retribusi di larang mengisi BBM solar bersubsidi di SPBU km 8 Tjilik Riwut.

Diri nya pun menyayang kan bahwa ada oknum oknum Securiti SPBU itu terlalu terlibat dalam hal praktik pungli seperti itu,seharus nya sebagai pengamanan SPBU seharus nya iya mengayomi dan menengahi permasalahan pungli tersebut,dan seharus nya mencegah pungli yang berada di area SPB yang iya aman kan,tidak terlalu ikut campur dalam hal pungli,apakah salah satu oknum Securiti ini memiliki ke untungan hingga diri nya siapa pasang badan dan ikut melarang para sopir yang tidak membayar retribusi parkir,pungkas nya.

Pemungutan Parkir(Liar) itu di punguti oleh para pungli parkir 70,000 hingga 150.000 Rp,kalo sudah membayar retribusi terhadap mereka maka baru di perboleh kan masuk,untuk mengisi BBM solar bersubsidi.

Seluruh sopir meminta dan berharap kepada Pamerintah daerah (PEMDA)agar bisa menyelesai kan permasalahan parkir ini,karena bagi sopir sopir dengan nominal retribusi yang begitu besar itu sudah cukup untuk hidup keluarga di rumah untuk 2 makan,hendak nya Pamerintah daerah(Pemda)agar segera menuntas kan permasalahan pungli tersebut.

 

redaksi-Hj