Semakin bingung oknum ,aparat tanpa ijin tuan rumah memfoto foto rumah tersangka AA .

02/02/2025

Gambar Ilustrasi

Penamedia.news, Sampit 2 Febuari 2025. Diduga untuk tambah tambah bukti baru yang di paksakan seorang aparat  penegak hukum tetapi tak tau hukum memfoto foto tanpa ijin tuan rumah ,hal tersebut terjadi pada hari Minggu 2 Febuari 2025 pagi  di kediaman orang tua AA, dimana aparat tersebut menggunakan motor matic merah berkaos polisi dan bercelana polisi menggunakan sendal, hal itu di ketahui sangat jelas melalui rekaman CCTV,

Ketika tahu adanya pengambilan foto maka orang tua tersangka AA keluar dan menanyakan hal tersebut ada apa foto foto tanpa ijin ,di jawab  ini perintah HR yang juga anggota  Polsek Ketapang kotim,tidak sampai di situ aparat tersebut ke samping rumah orang tua AA di sebuah toko yang dalam keterangan ibu pemilik toko ada 3 orang  yang datang dan meminta ijin untuk membongkar bangku yang ada di depan tokonya dan mengatakan jangan menghalangi penyidikan,ibu yang berinisial SR tersebut tidak tahu apa apa dan merasa bingung di campur ketakutan.

Ketika awak media penamedia menanyakan hal tersebut,  kembali di sampaikan saya tidak tahu apa-apa dalam hal ini yang kebetulan kuasa hukum AA yaitu Parlin Silitonga ,S.H. ada di tempat tersebut dan mendengarkan apa yang di sampaikan ibu SR, kegiatan aparat tersebut jelas jelas melanggar kode etik  dan dalam aturan perpol yang berlaku hingga saat ini, 

Diduga aparat tersebut untuk mencari dan melengkapi bukti bukti yang  belum   di penuhi seperti  yang tertera di BAP , padahal dalam foto rumah sebelumnya sudah ada namun di ambil dari gogle hingga sangat jauh dengan kondisi sebenarnya saat ini yang juga barang bukti yang tertera  dan di sebutkan dalam BAP  tidak ada serta keterangan di BAP yang sangat bertentangan dengan keadaan atau kejadian yang semestinya.

Di pastikan dalam hal ini adalah untuk membuat babak baru dalam kasus tewasnya Ansyori Muslim yang dengan dipaksakan untuk menjerat AA jadi tersangka, dan perbedaan isi BAP terhadap kejadian yang semestinya sangat berbeda membuat aparat  diduga kebingungan akibat semua dalam hal  ini banyak di lakukan dengan dipaksakan atau di ada adakan.

Yang jelas hanya seputar pemukulan, kematian yang di kemukakan dalam masalah ini, satu hal yang tak pernah di munculkan adalah terkait narkoba yang menjadikan cikal bakal permasalahan ini terjadi. Sebenarnya itu yang  harus di gali sepenuhnya, karena itu muncul karena pengakuan dari saksi G alias ACS bahkan hal lain di akui bila G alias ACS adalah pemukul pertama korban Ansyori muslim serta penghilang barang bukti , itu masih saja berkeliaran bebas belum di jadikan tersangka apa lagi di tahan,

Semakin jelas ada sinetron dan sandiwara yang diduga di sutradarai oleh oknum aparat dan pengatur cerita  yang melibatkan sindikat narkoba yang ada di Kotim, khususnya mereka bukan hanya mengorbankan AA sebagai tersangka namun para penerus bangsa yang  rusak mental dan moral karenanya, mungkin perlu adanya reformasi dalam hal ini terutama aparat pembeckup  agar bukan saja akar akar yang di tangkap tapi pohon nya di selesaikan  dan pimpinan pucuk negara kapolri ,BNN agar bisa kerja dengan profesional atas maraknya narkoba yang semakin menjadi,termasuk masyarakat bersatu untuk ikut memberantasnya dengan menginformasikan orang yang tepat untuk bertindak.

Editor : NAS