Prof. Biruté Mary Galdikas Sosok Penyelamat Alam dan Hewan di Kalimantan

26/10/2024

.

Penamedia.News,Kotawaringin Barat,Sabtu,,26/10/2024 Siapa yang tidak mengenal Prof. Biruté Mary Galdikas, ilmuwan dan aktivis lingkungan yang telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun di hutan Kalimantan, khususnya di Kotawaringin Barat. Sejak 1971, Profesor Galdikas dikenal atas peran pentingnya dalam melestarikan orangutan dan berbagai satwa liar di Taman Nasional Tanjung Puting.

Pada 24 Oktober 2024, penulis bersama seorang wartawati dari Pena Media News berkesempatan mengunjungi kediaman beliau di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar). Dalam perbincangan yang berlangsung akrab, berbagai topik dibahas, mulai dari pekerjaan, lingkungan, hingga hewan peliharaan.

Salah satu momen menarik terjadi ketika Prof. Biruté mengungkapkan kekagumannya pada Presiden Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, yang baru saja dilantik dan dikenal sebagai pencinta kucing. Percakapan semakin personal saat wartawati Pena Media News, yang akrab disapa Lisbet, bercerita tentang kucing peliharaannya yang sedang sakit di rumah.

Mendengar cerita tersebut, Prof. Biruté secara spontan menawarkan bantuan berupa uang agar Lisbet bisa segera membawa kucingnya ke dokter hewan. "Kucing adalah hewan yang sangat dekat dengan manusia. Kalau terlihat sakit, harus segera dibawa ke dokter. Kita tidak boleh membiarkan hewan peliharaan menderita, apalagi jika penyakitnya bisa menular ke hewan lain," ujar Profesor Galdikas dengan tegas.

Lisbet sangat terharu atas perhatian dan kebaikan hati Prof. Biruté. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas nasihat dan bantuan yang diberikan.

Rasa cinta dan kepedulian terhadap satwa memang telah mendarah daging dalam diri Prof. Galdikas. Lebih dari 53 tahun ia menetap di Kotawaringin Barat, berjuang tanpa henti demi pelestarian orangutan dan satwa liar lainnya di Taman Nasional Tanjung Puting. Dedikasinya patut mendapat apresiasi tinggi dan menjadi inspirasi bagi siapa saja yang peduli terhadap alam dan hewan.

Editor : (LS)