Para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya pendanaan militer AS dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, saat mereka berdemonstrasi di dalam Rotunda US Capitol di Washington, AS, 19 Desem
Penamedia.News, Kotim 12/10/2024-Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, pada Jumat, 11 Oktober 2024, mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata kepada Israel. Desakan ini muncul di tengah meningkatnya eskalasi kekerasan di kawasan, terutama terkait serangan Israel di Lebanon dan konflik dengan kelompok Hizbullah. Sánchez juga secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Lebanon selatan.
Insiden penembakan tersebut terjadi ketika pasukan Israel menargetkan pos pengamatan yang digunakan oleh UNIFIL di Lebanon, melukai dua penjaga perdamaian. Ini adalah hari ketiga berturut-turut laporan serangan Israel terhadap posisi pasukan penjaga perdamaian muncul, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah.
Serangan ini menambah ketegangan di kawasan, dan Sánchez menyerukan penghentian penjualan senjata sebagai bagian dari upaya untuk menekan Israel dan mengurangi eskalasi kekerasan. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan pasukan internasional yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah konflik, serta mendukung solusi diplomatik yang lebih berkelanjutan.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, dalam pernyataannya pada 11 Oktober 2024, menegaskan bahwa Spanyol telah berhenti menjual senjata ke Israel sejak Oktober 2023 dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil langkah serupa. Sánchez menekankan pentingnya menghentikan ekspor senjata ke Israel guna mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah, khususnya mengingat situasi yang semakin genting di Gaza dan Lebanon.
Sánchez mengatakan, "Saya pikir ini sangat mendesak mengingat apa yang terjadi di Timur Tengah sehingga komunitas internasional berhenti mengekspor senjata ke pemerintah Israel."
Seruan yang sama juga disampaikan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 5 Oktober 2024. Macron meminta agar pengiriman senjata ke Israel dihentikan, mengingat intensitas pengeboman Israel di Gaza yang telah berlangsung selama setahun, dan operasi militer baru-baru ini terhadap Lebanon. Macron menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah kembali ke jalur diplomasi dan solusi politik.
Macron menyampaikan dalam wawancara dengan France Inter, "Saya pikir hari ini, prioritasnya adalah kita kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirimkan senjata untuk berperang di Gaza." Dia menambahkan bahwa Prancis tidak akan mengirimkan senjata apa pun dan menekankan pentingnya menghindari eskalasi lebih lanjut di Lebanon, dengan menyatakan, "Rakyat Lebanon tidak boleh dikorbankan, Lebanon tidak boleh menjadi Gaza yang lain."
Kedua pemimpin ini menunjukkan sikap tegas dalam mendesak penghentian penjualan senjata ke Israel, dengan tujuan mencegah kekerasan lebih lanjut dan mendukung solusi diplomatik di kawasan yang tengah bergejolak.
Sikap Jerman terhadap pengiriman senjata ke Israel berbeda dengan Spanyol dan Prancis. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada 10 Oktober 2024, mengumumkan bahwa Berlin akan melanjutkan pengiriman senjata baru ke Israel, meskipun ada seruan internasional untuk menghentikannya. Scholz menyampaikan bahwa pemerintah Jerman telah mengambil keputusan untuk memastikan pengiriman senjata ke Israel segera dilakukan, menanggapi kritik dari oposisi yang menuduh pemerintah menghentikan dukungan militernya.
Dalam pidatonya di Bundestag, Scholz menegaskan, "Kami belum memutuskan untuk menghentikan pengiriman senjata," sekaligus menegaskan kembali solidaritas Jerman dengan Israel. Meskipun Scholz tidak memberikan rincian mengenai jenis dan jumlah senjata yang akan dikirimkan, dia menegaskan bahwa Jerman tetap berkomitmen mendukung Israel secara militer.
Jerman merupakan salah satu negara pengekspor senjata terbesar ke Israel, hanya kalah dari Amerika Serikat. Kedua negara ini memiliki hubungan erat sebagai sekutu utama Israel, terutama dalam konteks keamanan dan pertahanan. Posisi Jerman yang terus mengirimkan senjata ke Israel menandai perbedaan signifikan dibandingkan dengan sikap Spanyol dan Prancis yang mendesak penghentian penjualan senjata ke Israel dalam upaya mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah.
"Sumber : https://dunia.tempo.co/read/1927455/pm-spanyol-desak-masyarakat-internasional-hentikan-penjualan-senjata-kepada-israel"
Red/TG