Arief Prasetyo Adi Dalam seminar "International Food Security in Indonesia and Malaysia" yang diadakan di KBRI Kuala Lumpur.
Penamedia.News, Kuala Lumpur 12/10/2024-Dalam seminar bertema "International Food Security in Indonesia and Malaysia" yang diadakan di KBRI Kuala Lumpur, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya kerja sama lintas negara, khususnya di Asia Tenggara, untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan. Tantangan global seperti perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas pangan, dan ancaman krisis pangan membutuhkan kolaborasi regional yang kuat, termasuk berbagi teknologi, sumber daya, dan pengetahuan.
Arief menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Malaysia dalam perdagangan pangan, dengan fokus pada komoditas strategis seperti beras dan bawang merah. Kerja sama ini diharapkan dapat saling menguntungkan kedua negara, meningkatkan volume perdagangan, serta mendukung rantai pasok pangan regional yang lebih efisien.
Guru Besar Universiti Putra Malaysia (UPM), Normaz Wana Binti Ismail, menyoroti dampak global seperti perang di Ukraina, perubahan iklim, dan fenomena El Nino terhadap stabilitas pangan di Malaysia. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dan teknologi, seperti smart farming, untuk mengatasi tantangan pertanian dalam negeri.
Selain itu, General Manager National Farmers Organization (NAFAS), Muhammad Faris, mengungkapkan bahwa Malaysia mengimpor komoditas pangan senilai 78,7 miliar ringgit dan mengekspor sekitar 46,4 miliar ringgit. Ia menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menjalin kerja sama strategis dengan Indonesia untuk meningkatkan perdagangan yang saling menguntungkan di sektor pangan.
Arief juga menambahkan bahwa ekspor dan impor pangan merupakan bagian dari perdagangan global, dan Indonesia memanfaatkan sistem neraca pangan nasional untuk mengatur komoditas pangan strategis sesuai dengan kebutuhan dalam negeri dan potensi ekspor. Hal ini sejalan dengan visi swasembada pangan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yang berencana mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ke depan.
"Sumber : Badan Pangan Nasional"
Red/TG