Peta kulminasi utama 2 di indonesia tahun 2023,Doc. BMKG
penamedia.news- Jakarta.Senin 28/08/2023.
Info Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis perkiraan bahwa Indonesia akan mengalami fenomena langka, yaitu hari tanpa bayangan atau kulminasi. Pada fenomena ini, Matahari akan berada tepat di posisi paling tinggi, menyebabkan bayangan yang biasanya terbentuk menghilang akibat bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan bidang ekuator bumi yang tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Akibatnya, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah sepanjang tahun, antara 23,5 derajat lintang utara hingga 23,5 derajat lintang selatan.
Meskipun gerakan semu harian Matahari ini terjadi secara rutin, Emilya Nurjani, Sekretaris Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, menegaskan bahwa fenomena hari tanpa bayangan bukanlah penanda pergantian musim. Meskipun pergerakan semu Matahari menuju lintang selatan selalu terjadi pada akhir bulan Oktober.
BMKG telah mengumumkan bahwa fenomena hari tanpa bayangan akan terjadi di Indonesia sebanyak 2 kali dalam setahun, dengan waktu yang berkisar tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Pada tahun sebelumnya, Indonesia mengalami periode hari tanpa bayangan mulai dari 7 September hingga 21 Oktober 2022.
Tanggal-tanggal khusus untuk fenomena ini telah dicatat oleh BMKG. Beberapa diantaranya adalah:
Tanggal 21 Maret 2023, pukul 04.24 WIB.
Tanggal 23 September 2023, pukul 13.50 WIB.
Tanggal 21 Juni 2023, pukul 21.57 WIB, saat Matahari berada di titik balik Utara.
Tanggal 22 Desember 2023, pukul 10.27 WIB, saat Matahari berada di titik balik Selatan.
Fenomena ini akan dapat diamati dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan waktu yang berbeda tergantung pada letak geografis masing-masing daerah.
Redaksi-ZR.