kondisi sejumlah Rumah Warga Di WMP 7 Saat di landa banjir. doc/redaksi
Penamedia.news-sampit.Senin 8/1/2024. Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir di awal tahun 2024 menyebabkan banjir di sejumlah kawasan perumahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), salah satunya adalah Perumahan Wengga Metropolitan di Kelurahan Baamang Barat kabupaten kotawaringin timur.
Pantauan awak media di beberapa kawasan perumahan Wengga Metropolitan pada sabtu (6/1/2024) terjadi banjir di beberapa jalur WMP 10 dan yang terparah di WMP 7.
Sumiyati, warga WMP 10 jalur 12, mengatakan rumahnya sudah terendam banjir sejak sepekan terakhir. Ketinggian air mencapai 20-30 sentimeter.
"Hari ini padahal tidak ada hujan deras, tapi genangan air di dalam rumah saya malah tambah tinggi," kata Sumiyati dengan nada kesal. "Karena drainase yang tidak berfungsi dengan optimal, sehingga air meluap dan tidak dapat mengalir." pungkas nya.
Banjir juga melanda kawasan WMP 7, Menurut Sidi iman Nur hampir di semua jalur di kawasan tersebut mengalami kebanjiran.
"Di WMP 7 hampir di semua jalur sekitar kurang lebih ratusan unit rumah mengalami kebanjiran," kata Sidi iman nur.
Banjir juga menimpa Rumah wartawan salah satu media online di kotim yang rumahnya juga berada di wmp 7.
" Rumah saya juga kebanjiran padahal sebelumnya juga sudah di lakukan pengerukan pada hari jum'at di beberapa drainase yang tersumbat, dan pengerukan jalan depan rusunawa karena di duga penyebab banjir, tapi sampai saat ini belum ada perkembangannya, dan proses Pengerukan drainase masih berlanjut menggunakan excavator mini," kata nunung.
Warga yang rumahnya terendam banjir mengaku resah dan khawatir. Mereka berharap pemerintah dan pengembang perumahan segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi banjir tersebut.
Banjir di kompleks Perumahan Wengga Metropolitan di duga disebabkan oleh drainase yang tidak memadai. Ketika hujan deras, air tidak dapat mengalir dengan baik dan justru meluap ke perumahan warga.
Dalam mengatasi permasalah tersebut, pemerintah dalam sepekan ini mulai mengerjakan pengerukan sungai/ normalisasi sungai yang ada di tidar 4 ujung hingga saat ini masih berjalan, dan update terbaru excavator amphibi pemkab masih melakukan pengerukan sungai di jalan utama wengga metropolitan,untuk penanggulangan masalah banjir yang kerap kali terjadi di kabupaten kotawaringin timur di saat musim penghujan seperti sekarang ini.
Dan di harapkan pihak pengembang juga meoptimalkan drainase yang ada di perumahan wengga metro tersebut agar permasalah banjir tersebut tidak kembali terjadi.
bapak lurah baamang barat turun langsung ke lokasi terdampak banjir di wmp 7, beberap warga menyampaikan keluhannya, terkait permasalahan banjir yang kerap terjadi,
warga keluhkan ada beberapa drainase yg diduga kuat tersumbat, itu adalah di depan rusun dan di simpang jalan Deni priyantoro yg tidak memilik gorong2 ataupun boks culvert.
kalo jalan masuk rusun sudah dibongkar karena desakan kuat dari wara setempat karena diduga kuat penyebab banjir, dan terbukti memang buntu di dominasi oleh batang batang kelapa isinya,untuk simpang priyantoro sampai saat ini masih sama kondisinya," kata sidi iman nur salah satu warga wmp 7.
terkait keluhan warga tersebut lurah baamang barat Arya wardhana akan menampung semua keluhan warga wmp 7
dan akan mengkordinasi dahulu dengan Dinas PUPR,kecamatan dan pihak pihak terkait lainnya," kata lurah.(5/1)
Banjir di Perumahan Wengga Metropolitan menjadi bukti bahwa perencanaan dan pembangunan drainase di sekitar kompleks perumahan yang kurang optimal dapat menimbulkan masalah banjir di saat musim hujan, Pemerintah dan pengembang perumahan harus bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut.
Redaksi-ZR.