.
Penamedia News,Kotawaringin Barat,Rabu,05/03/2025 Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi para penjual kue/wadai takjil, termasuk Nurhasanah, Seorang pembuat dan penjual "Bingka Qu" yang berjualan di Jalan Pangeran Antasari, tepat di depan Masjid Nurul Qolbi Kelurahan Baru Kotawaringin Barat (Kobar). Setiap sore, lapaknya dipenuhi pembeli yang berburu wadai bingka sebagai menu berbuka puasa.
Kue bingka yang merupakan kue tradisional Kalimantan yang berbentuk bunga berkelopak enam dan terbuat dari tepung, telur, gula, serta santan, selalu menjadi favorit masyarakat Pangkalan Bun. Teksturnya yang lembut serta rasanya yang manis dan gurih membuatnya di gemari oleh masyarakat Kalimantan dan laris manis, terutama di bulan Ramadhan.
"Alhamdulillah, setiap tahun saat Ramadhan, permintaan selalu meningkat. Bingkaku sudah menjadi langganan banyak orang untuk berbuka puasa," ujar Nurhasanah saat diwawancarai kepada PenaMedia News,Selasa, 4 Maret 2025.
Ia mengaku mampu menjual hingga 500 biji bingka dan berbagai wadai khas lainnya setiap hari di bulan Ramadhan.
Selain bingka, Nurhasanah juga menawarkan beragam kue tradisional seperti kue lapis, hamparan tatak, keraban, putri selat pandan, selendang sutra, talok bakung, dan sarikaya. Untuk bingka sendiri, ia menyediakan berbagai varian rasa, mulai dari bingka kentang, kelapa, durian, rondam, labu, hula-hula, tape, hingga bingka putri salat ketan. Semua varian ini selalu menjadi incaran para pencinta takjil.
Sartika, salah satu pelanggan setia, mengungkapkan bahwa keluarganya selalu membeli "Bingka Qu"setiap bulan puasa.
"Kalau tidak ada Bingka Qu " saat berbuka, rasanya ada yang kurang. Rasanya lembut, gurih, dan khas di lidah, jadi selalu jadi pilihan keluarga kami," ujarnya.
Keunikan rasa dan kualitas yang konsisten membuat "Bingka Qu" selalu menjadi buruan warga Pangkalan Bun saat Ramadhan. Tak heran, kue legendaris ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi berbuka puasa di kota tersebut.
Editor : LS